Kamis, 24 Februari 2011

Hadist Mengenai Dzikir

Muslim meriwayatkan dari
Abu Hurairah Radiallahu ’anhu, ia berkata: “Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
‘Mengucapkan Subhaanalloh, al-hamdu lillaah, laa ilaaha
illallooh, dan Allahu akbar
lebih aku cintai daripada dunia
seisinya. ” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radiallahu ’anhu, ia berkata: “Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: ‘Dua kalimat yang ringan
diucapkan dalam lisan, namun
berat dalam mizan dan disukai
Ar-Rahman adalah
subhanalloohi wa bihamdih
(Mahasuci Allah lagi Maha Terpuji) dan
subhaanalloohil’azhim (Mahasuci Allah lagi Maha
Agung). ’” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu
Ayyub Al-Anshari
Radiallahu ’anhu, dari Nabi Salallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: “Barang siapa yang membaca: ‘Laa ilaaha illallohu wahdahuulaa syariika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu
wa huwa ‘alaa kulli syai ’in qodiir’(Tiada ilah kecuali Allah semata; tiada sekutu bagi-
Nya; bagi-Nyalah segala
kekuasaan dan segala pujian.
Dia Maha Berkuasa atas segal
sesuatu) sebanyak 10 kali,
maka seolah dia telah memerdekakan empat orang
budak dari keturunan Isma ’il.” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radiallahu ’anhu bahwa Rasulullah Salallahu
‘alaihi wassalam bersabda: “Barang siapa yang membaca: ‘Laa ilaaha illallohu wahdahuulaa syariika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu
wa huwa ‘alaa kulli syai ’in qodiir’ (Tiada ilah kecuali Allah semata; tiada sekutu bagi-
Nya; bagi-Nyalah segala
kekuasaan dan segala pujian.
Dia Maha Berkuasa atas segal
sesuatu) dalam sehari
sebanyak 100 kali, dia akan mendapatkan pahala seperti
memerdekakan 10 orang
budak, dituliskan untuknya
100 kebaikan, dihapus 100
kesalahannya, sepanjang hari
itu dia dipelihara dari gangguan setan sampai tiba
sore hari, dan tak ada
seorangpun yang membawa
amalan lebih utama
daripadanya, kecuali orang
yang membacanya lebih banyak lagi. ” Beliau juga bersabda: “Barang siapa yang membaca: ‘Subhanallohi wabihamdih ’ dalam sehari sebanyak 100kali, maka dosa-
dosanya akan dihapus meski
sebanyak buih dilautan. ” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu Musa
Radiallahu ’anhu bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepadanya: “Ucapkanlah: ‘Laa haula wa laa quwwata illaa billaah. ’ (Tiada daya untuk emnjauhi maksiat
dan tiada kekuatan untuk
berbuat taat, kecuali dengan
pertolongan Allah) sebab
ucapan ini termasuk harta
simpanan surga.” Muslim meriwayatkan dari
Abu Malik Al-Asy ’ary Radiallahu ’anhu, ia berkata: “Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: ‘Bersuci adalah bagian dari iman;
ucapan hamdalah akan
memenuhi mizan; ucapan
tasbih dan hamdalah
memenuhi ruang yang ada
diantara langit dan bumi. ” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Ibnu
‘Abbas Radiallahu ’anhu bahwa kala tertimpa
kesusahan, biasanya
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam mengucapkan: “Laa ilaaha illalloohul ‘azhiimul haliim, laa ilaaha illalloohu
robbus samaawaati wa robbul
ardhi robbul ‘arsyil kariim. ” (Tiada ilah kecuali Allah Yang Maha Agung lagi
Maha Penyantun; tiada ilah
kecuali Allah, Rabb ‘Arsy yang Agung; tiada ilah kecuali
Allah, Rabb langit dan bumi,
Rabb ‘Arsy yang Agung.)

Dzikir Hati

Dzikir terbagi ke dalam dua
macam: Dziikir hati dan dzikir
lisan. Masing-masing
keduanya mempunyai
pijakan dalil dari Al-Quran dan
Sunnah. Berdzikir dengan lisan bisa dilakukan dengan
melafalkan huruf perhuruf
secara lantang (bersuara).
Karenanya,d zikir jenis ini
tidak mudah untuk
dipraktekkan dalam setiap saat. Sebab pada saat
melakukan jual beli di pasar
dan yang sejenisnya sama
sekali akan mengganggu
seorang yang sedang
berdzikir. Dengan demikian, otomatis lisannya akan
berhenti berdzikir. Berbeda halnya dengan dzikir
hati, yaitu berdzikir dengan
mengkonsentrasikan diri pada
suatu makna (di dalam hati)
yang tidak tersusun dari
rangkaian huruf dan suara. Karenanya, seorang yang
sedang berdzikir jenis ini tidak
akan terganggu oleh apa pun
juga.
Berdzikirlah mengingat Allah
dengan hatimu tanpa bersuara Tanpa diketahui oleh orang
lain dan tanpa ada lafal dan
ucapan yang dikeluarkan
Dzkir jenis ini adalah cara
berdzikir yang paling utama
Jenis d zikir ini banyak diamalkan oleh para tokoh
Oleh karena itulah, para
pembesar Tarekat
Naqsyabandiyyah lebih
memilihd zikir hati. Juga
karena hati merrupakan tempat pengawasan Allah,
tempat bersemayamnya
iman, tempat bersumbernya
rahasia, dan tempat
bertenggernya cahaya. Hati
yang baik akan mengakibatkan jasad
seluruhnya menjadi baik.
Begitu juga hati yang buruk
akan berdampak menjadikan
jasad menjadi buruk. Ini
seperti yang telah dipaparkan oleh Rasulullah Saw..
Karenanya, seorang hamba
tidak dikatakan mukmin, jika
hatinya tidak terpaut pada
apa yang harus diimaninya.
Begitu pula ibadah yang menjadi tujuan tidak akan sah
jika tidak menyertainya
dengan niat (di dalam hatinya)
. Para imam sepakat bahwa
semua pekerjaan yang
dilakukan oleh anggota tubuh tidak akan diterima kecuali
dengan peranan hati. Hati
sendiri dapat berperan
(mampu berjalan sendiri)
tanpa dituntun oleh anggota
tubuh lainnya. Jika hati sudah tidak berperan lagi, maka
keimanan seseorang tidak
akan diterima. Ini disebabkan
karena iman merupakan sikap
pembenaran apa yang diimani
oleh hatinya dengan tulus. Allah Swt. berfirman, Mereka
itulah orang-orang yang Allah
telah menanamkan keimanan
dalam hati mereka (QS Al-
Mujâdilah [58]: 22). Dan firman-
Nya, Mereka itulah orang- orang yang telah diuji hati
mereka oleh Allah untuk
bertakwa (QS Al-Hujurât [49]:
3). Firman-Nya pula, Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu
dalam hatimu (QS Al-A ‘râf [7]: 20). Yakni, berdzikir di dalam
hatimu. Ini berdasarkan
firman Allah, Dan mereka
mengatakan pada diri mereka
sendiri, “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa
yang kita katakan itu ?” (QS Al-Mujâdilah [58]: 8). Allah
Swt. berfirman pula,
Berdoalah kepada Tuhanmu
dengan berendah diri dan
suara yang lembut (QS Al-
A‘râf [7]: 55). Dari ‘Âisyah r.a., beliau berkata bahwa Nabi Saw.
pernah bersabda, “Zikir (dengan tak bersuara) lebih
unggul daripada dzikir
(dengan bersuara) selisih tujuh
puluh kali lipat. Jika tiba
saatnya hari kiamat, maka
Allah akan mengembalikan semua perhitungan amal
makhluk-makhluk-Nya sesuai
amalnya. Para malaikat
pencatat amal datang dengan
membawa tulisan-tulisan
mereka. Allah berkata pada mereka, ‘Lihatlah apakah ada amalan yang masih tersisa
pada hamba-Ku ini ?’ Para malaikat itu menjawab, ‘Kami tidak meninggalkan sedikit
pun amalan yang kami
ketahui kecuali kami
mencatat dan menulisnya. ’ Allah lalu berkata lagi (pada
hamba-Nya itu), ‘Kamu mempenyuai amal kebaikan
yang hanya Aku yang
mengetahuinya. Aku akan
membalas amal kebaikanmu
itu. Kebaikanmu itu berupa
zikir dengan sembunyi (tak bersuara).” (HR Al-Baihaqî). Dalam beberapa kitab yang
memuat kompilasi hadis sahih,
Nabi Saw bersabda, “Allah Swt berfirman, ‘Aku ini (bertindak) sesuai dengan
prasangka hamba-Ku pada-Ku.
Aku selalu bersamanya jika ia
mengingat-Ku. Apabila ia
mengingat-Ku di dalam
hatinya, maka Aku pun menyebutnya sendiri. Jika dia
mengingat-Ku di tengah-
tengah orang banyak, maka
Aku akan menyebutnya di
tengah-tengah orang banyak
yang lebih mulia daripada orang banyak saat ia
mengingat-Ku. ” (HR Al- Bukhârî dan ahli hadis lainnya)
.
Abû ‘Awânah dan Ibnu Hibbân meriwayatkan dalam
masing-masing kitab
kumpulan hadis sahih mereka,
juga Al-Baihaqî sebuah hadis
berikut, “Sebaik-baik zikir adalah zikir dengan samar
(khafî) dan sebaik-baik rezeki
adalah rezeki yang
mencukupi. ” Nabi Saw. juga bersabda, “Zikir yang tidak terdengar oleh malaikat
pencacat amal (maksudnya
zikir khafî) mengungguli atas
zikir yang dapat didengar oleh
mereka (zikir jahrî) sebanyak
tujuh puluh kali lipat. ”

Jumat, 04 Februari 2011

Praktek Dzikir melalui Meditasi

Pada dasarnya kegiatan meditasi adalah usaha untuk memfokuskan hati dan fikiran pada satu kondisi. Cobalah meditasi dengan memfokuskan hati dan fikiran pada Asma ’ulhusna. Ambil sikap duduk yang nyaman, boleh bersila duduk santai dikursi atau sikap duduk awal latihan Satria Nusantara. Lakukan pernapasan segitiga dengan pola tarik perlahan, tahan , hembuskan perlahan kemudian kembali pada langkah semula. Tarik napas perlahan lahan sambil mengucapkan kalimat Asma ’ulhusna misalnya ya Rohman,ya Malik , ya Jabbar ….dst. didalam hati. Tahan napas sambil tetap mengucapkan kalimat Asma ’ulhusna tersebut. Hembuskan napas sambil membaca “La haula walaa kuwwata illa billahi ” atau do ’a yang lain.”kemudian kembali kepada langkah pertama demikian seterusnya. Lakukan kegiatan ini setiap selesai sholat , pada malam hari atau waktu lainnya yang santai. Jika anda rutin tiap hari
melakukan kegiatan ini pada akhirnya kalimat Asma ’ulhusna akan terekam dalam fikiran bawah sadar anda. Jika sudah demikian hati
dan fikiran anda akan cenderung menyebut asma’ulhusna dimanapun anda berada. Asmaulhusna ya Malik, Ya Aziz, Ya Jabbar akan muncul dikala anda menghadapi persoalan yang pelik, ancaman, kecemasan , dan lain sebagainya , otomatis anda akan berzikir dalam setiap masalah yang anda hadapi.

Iringilah Harimu Dengan Senantiasa Berdzikir

Sungguh menarik jika kita mampu berzikir pada Allah terus menerus ketika berdiri, duduk dan berbaring. Sayang sedikit sekali diantara kita yang mampu melakukan kegiatan tersebut. Hati dan fikiran kita terlalu sibuk dengan masalah kehidupan dunia. Pekerjaan rutin, masalah sehari hari, bisnis, rapat , jadwal dan target yang harus diselesaikan , semua itu memenuhi ruang hati dan fikiran kita, tidak memberi kita kesempatan untuk berzikir dan mengingat Allah sedikitpun.
Mengapa semua itu terjadi?? ….Karena sebagian kita telah memisahkan kegiatan sehari hari dengan zikir mengingat Allah. Jangan pisahkan kegiatan rutin dengan kegiatan mengingat Allah , jadikan mengingat Allah menyatu dengan kegiatan rutin anda, niscaya anda akan memiliki kemampuan untuk berzikir terus menerus. Jadikan kesibukan bisnis , berbagai jadwal dan target pekerjaan anda , problem dan berbagai masalah yang anda hadapi sehari hari menyatu dengan mengingat Allah. Komunikasikan seluruh kegiatan harian anda dengan Allah , berarti anda sudah berzikir. Namun anda tidak akan mampu melakukannya tanpa latihan, anda harus melatih hati dan fikiran anda untuk mensinkronkan kegiatan zikir mengingat Allah dengan kegiatan harian anda. Sediakan waktu beberapa menit setiap hari untuk berlatih, jika sudah terbiasa secara otomatis hati dan fikiran anda akan selalu berzikir sambil menyelesaikan kegiatan sehari hari. Kegiatan harian anda akan menyatu dengan kegiatan zikir mengingat Allah.

Senin, 31 Januari 2011

Senantiasa Berdzikir dan Rasakan Manfaatnya

Obat hati yang pertama
adalah dzikrullah, yakni
senantiasa berdzikir dan
mengingat-Nya. Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah
menggambarkan dzikir bagi manusia seperti air bagi ikan.
Apakah yang akan terjadi bila
seekor ikan dikeluarkan dan
dipisahkan dari air? Tentu ia
akan menggelepar dan
akhirnya mati. Demikian pula dzikir merupakan kebutuhan
yang niscaya bagi setiap
manusia. Tanpa dzikir, hati
manusia akan menjadi keras
dan akhirnya mati. Karena sedemikian
pentingnya dzikir ini, Al-
Qur’an dalam banyak ayat- ayatnya senantiasa
memerintahkan kita untuk
gemar berdzikir. Demikian
pula Rasulullah shallallahu
’alaihi wasallam telah memberikan kepada kita
tuntunan dzikir dalam hampir
semua perbuatan dan
muamalah kita, mulai dari
bangun tidur sampai tidur
lagi. Mau makan ada dzikirnya, demikian pula
selesai makan. Masuk dan
keluar kamar kecil, masuk
dan keluar rumah, memakai
dan melepas pakaian,
berangkat dan pulang dari bepergian, serta hampir
semua gerak hidup kita, telah
ada tuntunan dzikirnya. Mengenai manfaat dzikir,
Imam Ibnu Qayyim menulis
dalam kitabnya Al-Waabil
Ash-Shayyib: ”Dzikir itu menguatkan hati dan ruh.
Jika dzikir hilang dari diri
seseorang maka hilanglah pula
kekuatan hati orang tersebut.
Diantara manfaat dzikir
adalah: 1) mengusir dan menghancurkan syetan, 2)
menjadikan pelakunya
diridhai oleh Allah, 3)
menghilangkan kegundahan
dan kegelisahan, 4)
mendatangkan kebahagiaan, ketenangan, ketenteraman
dan kegembiraan, 5)
membuat hati dan wajah
pelakunya menjadi terang
dan bersinar, 6) pelakunya
akan dikaruniai kewibawaan dan kesumringahan, 7)
pelakunya akan
mendapatkan kecintaan
Allah, 8) pelakunya akan
senantiasa berada dalam
pengawasan Allah, sebagaimana firman-Nya
”Ingatlah Aku maka Aku akan mengingatmu. ” Betapa banyaknya manfaat dzikir!

50 Manfaat doa dan dzikir (mengingat Allah)

Manfaat doa dan dzikir banyak sekali, bisa mencapai seratus lebih. Kami sebutkan sebagian diantaranya: 1. Mendatangkan
keridaan Allah swt 2. Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya 3. Menghilangkan
kesedihan dan kemuraman hati 4. Mendatangkan
kegembiraan dan ketenteraman hati 5. Menguatkan hati dan badan 6. Membuat hati dan wajah berseri 7. Melapangkan rizki 8. Menimbulkan
kharisma dan percaya diri 9. Menumbuhkan rasa cinta yang merupakan ruh Islam, menjadi inti agama, poros kebahagiaan dan keselamatan. Dzikir merupakan pintu cinta, dan jalan untuk itu sangat agung dan lurus 10. Menumbuhkan
perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga
mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan. Dia beribadah kepada Allah dan Allah melihat dirinya secara langsung. Tetapi orang yang lalai untuk berdzikir tidak akan sampai kepada kebajikan,
sebagaimana orang hanya duduk saja tidak akan sampai ke tempat tujuan 11. Membuahkan
ketundukan, yaitu berupa kepasrahan diri kepada Allah dan kembali kepada-Nya. Selagi dia lebih banyak kembali kepada Allah dengan cara menyebut asma-Nya, maka dalam keadaan seperti apa pun dia akan kembali kepada Allah dengan hatinya, sehingga Allah menjadi tempat mengadu dan tempat kembali, kebahagiaan dan kesenangannya, tempat bergantung tatkala senang dan mendapat bencana atau musibah 12. Membuahkan
kedekatan kepada Allah. Seberapa jauh dia melakukan dzikir kepada Allah, maka sejauh itu pula kedekatannya kepada Allah, dan seberapa jauh ia lalai melakukan dzikir, maka sejauh itu jarak yang memisahkannya
dengan Allah 13. Membukakan pintu yang lebar dari berbagai pintu ma'rifat
[1]. Semakin banyak dia berdzikir, maka semakin lebar pintu ma'rifat yang terbuka baginya 14. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan memuliakan-Nya 15. Membuatnya selalu ingat Allah, sebagaimana Allah berfirman yang artinya "Karena itu, ingatlah kamu kepada-
Ku, niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu .." (Al- Baqarah: 152) 16. Membuat hati menjadi hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata "Dzikir bagi hati sama dengan air bagi ikan, maka bagaimana keadaan yang akan terjadi pada ikan seandainya ia berpisah dengan air?" 17. Dzikir merupakan santapan hati dan ruh. Jika hati dan ruh kehilangan
santapannya, maka sama dengan badan yang tidak mendapatkan
santapannya. Suatu kali kami (Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah) menemui Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang sedang melaksanakan shalat subuh. Seusai shalat ia berdzikir kepada Allah hingga hampir pertengahan siang. Pada saat itu ia menoleh ke arahku seraya berkata "Inilah santapanku. Andaikan aku tidak mendapatkan
santapan ini, tentu kekuatanku akan hilang."
Syaikhul Islam juga pernah berkata kepada kami: "Aku tidak akan meninggalkan dzikir, kecuali dengan niat memang itulah yang dikehendaki oleh jiwaku atau karena aku ingin istirahat. Istirahat ini artinya persiapan bagiku untuk melakukan dzikir berikutnya." 18. Membersihkan hati dari karatnya. Segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai dan hawa nafsu. Sedangkan untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan istighfar 19. Menghapus kesalahan dan
menghilangkannya.
Dzikir merupakan kebaikan yang paling agung. Sementara kebaikan dapat menyingkirkan
keburukan 20. Menghilangkan
kerisauan dalam hubungan antara dirinya dengan Allah. Orang yang lalai tentu akan dihantui kerisauan antara dirinya dengan Allah, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan dzikir. 21. Takbir (Allahu Akbar), tasbih (Subhanallah), tahmid
(Alhamdulillah) dan tahlil (Laa ilaaha illallah) yang diucapkan hamba saat berdzikir akan mengingatkannya saat
dia ditimpa kesulitan 22. Hamba yang mengenal Allah swt dengan cara berdzikir di saat lapang, menjadikan dirinya tetap mengenal-Nya saat menghadapi kesulitan, dan Dia akan mengenalnya di saat ia mengalami kesulitan 23. Berdzikir kepada Allah merupakan benteng yang kokoh dari keburukan dunia dan akhirat, serta menyelamatkan diri dari adzab Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Muadz bin Jabal radhiallahu'anhu
"Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam yang lebih menyelamatkannya
dari adzab Allah, selain dari dzikir kepada- Nya" (Hadits Shahih, HR. Ahmad, At- Tirmidzi, Ibnu Majah) 24. Menyebabkan
turunnya ketenangan, datangnya rahmat dan para malaikat mengelilingi orang yang berdzikir, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw (HR. Muslim dan selainnya) 25. Dzikir menyibukkan lisan agar tidak melakukan ghibah, adu domba, dusta, kekejian dan kebathilan.
Sudah selayaknya bagi seorang hamba ketika berbicara atau berkata,
hendaknya berkata yang baik atau diam. Ia harus menjauhkan ghibah (membicarakan
aib orang lain), dusta (bohong), menghasut, berkata-kata yang keji, memfitnah, dan hal-hal yang diharamkan Allah. Oleh karena itu dia harus membersihkan lisannya dengan banyak berdzikir.
Siapa yang membiasakan lidahnya
untuk berdzikir, maka lidahnya lebih terjaga (selamat) dari kebathilan dan perkataan sia-sia. Namun, siapa yang lidahnya tidak pernah mengenal dzikir, maka kebathilan dan kekejian banyak terucap dari lidahnya. 26. Majelis dzikir merupakan majelis para Malaikat, sedangkan majelis kelalaian dan permainan merupakan majelis syaitan. Hendaklah seorang hamba memilih, mana yang lebih dia sukai dan yang lebih dia prioritaskan
(utamakan). Karena dengan begitulah dia akan menentukan tempat di dunia dan di akhirat. 27. Malaikat akan selalu memintakan ampunan kepada Allah bagi orang-orang yang berdzikir. Dan banyak berdzikir membuat seseorang terhindar dari sifat nifaq 28. Dengan berdzikir kepada Allah, maka pelakunya akan merasa bahagia, begitu pula dengan orang yang dekat dengannya. Dialah orang yang senantiasa mendapatkan
keberkahan. Tetapi orang yang lalai, dia akan senantiasa gundah karena kelalaiannya, begitu pula orang yang dekat dengannya 29. Dzikir memberikan rasa aman dari penyesalan di hari Kiamat karena majelis yang di dalamnya tidak terdapat dzikir kepada Allah akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat 30. Berdzikir kepada Allah sambil meneteskan air mata dikala sendiri akan menjadi perlindungan bagi pelakunya dari panasnya matahari di padang Mahsyar pada hari Kiamat karena dia dilindungi oleh 'Arsy Allah. Sementara orang lain yang tidak berdzikir kepada Allah akan tersengat oleh panasnya matahari pada saat itu 31. Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah, namun paling agung dan paling utama. Sebab, gerakan lidah merupakan gerakan anggota badan yang paling ringan dan paling mudah. 32. Dzikir merupakan tanaman Surga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh At- Tirmidzi dari hadits 'Abdullah bin Mas'ud, dia berkata: "Rasulullah saw bersabda: 'Pada malam aku diisra'kan, aku bertemu Ibrahim Al- Khalil, seraya berkata kepadaku: 'Hai Muhammad,
sampaikanlah salamku kepada ummatmu dan beritahukanlah kepada
mereka bahwa Surga itu bagus tanahnya, segar airnya, dan bahwa Surga itu merupakan kebun, sedangkan
tanamannya adalah ناحبس هللا , دمحلاو هلل , الو هلا الا هللا , هللاو
ربكا "Mahasuci Allah, segala puji milik-Nya, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar
selain Allah dan Allah maha besar." (Silsilah Al-Ahaadits Ash- Shahihah no.105). Menurut At-Tirmidzi, hadits ini hasan gharib.
Dia juga meriwayatkan dari Abu Az-Zubair dari Jabir dari Nabi saw beliau bersabda: "Barangsiapa
mengucapkan ناحبس ِهللا
ِمْيِظَعْلا
ِدْمَحِبَو 'Mahasuci Allah yang Maha Agung, aku memuji-Nya, maka ditanamkan baginya pohon kurma di Surga." Menurut At- Tirmidzi, hadits ini hasan shahih (Hadits Shahih, Shahih At- Tirmidzi) 33. Pemberian dan karunia yang dilimpahkan karena dzikir ini tidak pernah dilimpahkan karena amal yang lain. Di dalam Ash- Shahihain disebutkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mengucapkan ال هلا الا هللا هدحو كيرشال هل , هل كلملا هلو دمحلا وهو ىلع لك ئش
ريدق 'Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah
yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu' (sebanyak) seratus kali dalam sehari, maka dia mendapat pahala seperti pahala membebaskan sepuluh budah wanita, ditetapkan baginya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus keburukan dan
hal itu menjadi perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari, dan tidak ada seorangpun yang membawa sesuatu yang lebih baik daripada apa yang dibawa oleh orang itu, kecuali orang yang melakukannya lebih banyak
lagi' (HR.Bukhari, Muslim).
Dari Abu Hurairah ra dia berkata "Rasulullah saw bersabda: 'Aku mengucapkan ناحبس هللا , دمحلاو هلل , الو هلا الا هللا , هللاو
ربكا Maha suci Allah, segala puji milik-Nya, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar
selain Allah dan Allah Mahabesar,' lebih kusukai daripada terbitnya
matahari" (HR. Muslim, At-Tirmidzi)
Dari Tsauban ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang pada pagi dan sore hari mengucapkan ُتيضر هللاب ًابر , مالسإلابو ًانيد ، دمحمبو ىلص هللا هيلع ملسو ًايبن 'Aku ridha kepada Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad saw sebagai Nabiku,' maka ada hak atas Allah untuk meridhainya "(Hasan, At-Tirmidzi).
Rasulullah saw juga bersabda: "Barangsiapa yang masuk pasar seraya mengucapkan ال هلا الا هللا هدحو ال كيرش هل , هل كلملا هلو دمحلا يحي تيميو وهو يح ال تومي هديب ريخلا وهو ىلع لك ئش ريدق 'Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian, Yang menghidupkan dan mematikan, Dia hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Mahaberkuasa atas segala sesuatu',
Maka Allah menetapkan baginya sejuta kebaikan, menghapus sejuta kesalahan dan meninggikan baginya sejuta derajat" (Hasan, HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan yang lainnya) 34. Terus menerus berdzikir kepada Allah membuat hati seseorang tidak melalaikan Allah, dan lalai mengingat Allah swt adalah sebab penderitaan hamba di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang melalaikan Allah swt, maka ia akan lalai terhadap diri dan kemaslahatannya dan ia akan binasa.
Allah swt berfirman yang artinya: "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang- orang yang fasiq" (Al- Hasyr: 19)
"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, 'Ya Rabbku, mengapa Engkau
menghimpunku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah orang yang melihat? Allah berfirman: 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan" (Thaahaa: 124-126).
Artinya, engkau dilupakan dalam kubangan adzab, sebagaimana engkau melupakan ayat-ayat- Ku dan tidak mau mengamalkannya.
Berpaling dari mengingat Allah juga membuatnya
berpaling dari ingat apa yang diturunkan- Nya atau mengingat apa yang diturunkan Allah di dalam Kitab- Nya. Akibatnya lebih lanjut, dia lupa terhadap hal-hal yang telah disebutkan Allah dalam Kitab-Nya, lupa terhadap Asma'-Nya, sifat-sifat, perintah, anugrah dan nikmat- nikmat-Nya. Ini semua
sebagai akibat berpaling dari Kitab Allah. Dengan kata lain, "Siapa yang berpaling dari Kitab- Ku, tidak mau membacanya, tidak mendalaminya, tidak memahaminya dan tidak
mengamalkannya,
maka hidup dan kehidupannya akan menjadi sempit dan dia
akan senantiasa tersiksa" Hal ini berbeda dengan orang-
orang yang mendapatkan
kebahagiaan dan keberuntungan.
Kehidupan mereka di dunia merupakan kehidupan yang sangat
menyenangkan, dan di akhirat mereka mendapatkan pahala.
Allah berfirman yang artinya: "Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sungguh akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (An-Nahl: 97)
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya.
(Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat" (Huud:3).
"Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku
yang beriman, bertakwalah kepada Rabb kalian'. Orang- orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.
Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (Az-Zumar:10) 35. Dzikir senantiasa menyertai hamba sekalipun dia berada di tempat tidur, di pasar, saat sehat, saat sakit, saat mendapat kenikmatan dan kesenangan, saat menderita dan mendapat cobaan, bahkan dzikir itu menyertai hamba pada
setiap saat. 36. Dzikir merupakan cahaya bagi orang yang berdzikir di dunia, cahaya baginya di kuburan, cahaya baginya di tempat kembalinya,
menerangi saat berlalu di atas Ash-Shirath, dan tidak ada yang bisa menyinari kubur dan hati melainkan hanya dengan berdzikir kepada Allah. Allah swt berfirman yang artinya "Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang mereka kerjakan" (Al- An'aam:122) 37. Dzikir merupakan pangkal landasan jalan manusia secara umum dan kecintaan yang ditebarkan. Siapa yang dibukakan jalan baginya untuk melakukan dzikir, berarti telah dibukakan jalan untuk menuju Allah. 38. Di dalam hati ada suatu celah yang sama sekali tidak bisa disumbat kecuali dengan dzikir. Jika dzikir merupakan semboyan hati dan ia juga mengingatkan jalan yang seharusnya ditempuh, maka inilah dzikir yang disebut dengan dzikir yang dapat menutupi celah, sehingga manusia menjadi kaya bukan karena harta, terpandang bukan karena keturunan, dan disegani bukan karena kekuasaan. Namun, jika ia lalai berdzikir kepada Allah, maka keadaannya menjadi sebaliknya, ia miskin sekalipun hartanya banyak, hina sekalipun
memegang kekuasaan,
dan tidak dipandang sekalipun keluarganya mapan. 39. Dzikir dapat menghimpun yang bercerai berai dan menceraiberaikan
yang terhimpun, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Apa yang tercerai berai dalam hati hamba dapat dihimpun, seperti kehendak dan hasratnya. Siksaan yang paling pedih ialah jika apa yang ada di dalam hatinya itu tercerai berai. Hatinya hidup dan merasakan kenikmatan jika kehendak dan hasrat hatinya berhimpun menjadi satu 40. Dzikir menggugah hati dari keadaan yang selalu tidur dan membangunkannya
dari keadaan yang selalu mengantuk. Jika hati selalu tidur dan mengantuk, maka ia kehilangan sekian banyak keuntungan, yang berarti akan mengalami kerugian. Jika ia tersadar dan menyadari apa yang lolos dari tangannya selama tidur itu, maka dia akan merasa sangat menyesal, lalu berusaha
menghidupkan sisa umurnya dan mencari apa yang lolos dari tangannya. Tidak ada yang bisa membangkitkan
dirinya dari keadaannya kecuali dzikir. Sesungguhnya kelalaian itu merupakan tidur yang nyenyak 41. Dzikir yang intinya tauhid merupakan sebatang pohon yang membuahkan
pengetahuan dan keadaan yang dapat dilalui oleh orang- orang yang menuju kepada Allah. Tidak ada cara untuk mendapatkan
buahnya kecuali dari pohon dzikir. Jika pohon itu semakin besar dan akarnya kokoh, maka ia akan banyak menghasilkan buah 42. Orang yang berdzikir (mengingat Allah) senantiasa merasa dekat dengan-Nya dan Allah bersamanya. Kebersamaan ini bersifat khusus, bukan kebersamaan karena bersanding, tetapi kebersamaan karena kedekatan, cinta, pertolongan dan taufiq.
Allah berfirman yang artinya:
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa..."(An-
Nahl:128)
"...Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al- Baqarah:249)
"...Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat kebajikan" (Al-' Ankabuut: 69)
"Janganlah engkau bersedih hati, karena sesungguhnya Allah beserta kita." (At- Taubah: 40).
Karena kebersamaan ini, orang yang melakukan dzikir mendapatkan bagian yang melimpah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits qudsi: "Aku bersama hamba-Ku selagi dia mengingat- Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku "(Hadits Shahih, HR. Ibnu Majah, Ahmad, Al-Hakim, Ibnu Hibban) 43. Sesungguhnya di dalam hati itu ada kekerasan yang tidak bisa dicairkan kecuali dengan berdzikir kepada Allah. Maka, kekerasan hati seorang hamba harus diobati dengan berdzikir kepada-Nya. 44. Dzikir merupakan penyembuh dan obat penyakit hati. Hati yang sakit hanya bisa disembuhkan dengan berdzikir kepada Allah. Imam Makhul berkata: "Mengingat Allah itu merupakan kesembuhan dan mengingat manusia itu merupakan penyakit" 45. Dzikir mendatangkan shalawat Allah dan para Malaikat-Nya. Siapa yang mendapatkan
shalawat Allah dan para malaikat, maka dia adalah orang yang sangat beruntung.
Allah berfirman yang artinya: "Hai orang- orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dia- lah yang memberi shalawat kepadamu dan Malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman" (Al-Ahzab: 41-43).
Shalawat dari Allah dan para Malaikat-Nya ini merupakan sebab untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya 46. Dzikir kepada Allah dapat memudahkan kesulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dengan syariat, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah 47. Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatangkan
perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka dengan dzikir akan hilang ketakutan itu. 48. Sesungguhnya dzikir kepada Allah akan memberikan kekuatan
bagi orang yang berdzikir, sehingga seakan-akan dengan dzikir itu dia mampu menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan
yang berat tanpa disangka-sangkanya.
Rasulullah saw pernah mengajari putrinya, Fathimah dan 'Ali bin Abi Thalib agar mereka bertasbih sebanyak 33 kali pada saat malam tatkala beranjak tidur, bertahmid 33 kali dan bertakbir 34 kali, tepatnya ketika Fathimah meminta seorang pembantu untuk membantu pekerjaannya dan mengadukan
pekerjaannya yang berat, karena harus menjalankan alat penggiling dan melaksanakan
berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Dan Rasulullah saw bersabda: "Yang demikian itu lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang hamba/
pelayan" (HR.Bukhari, Muslim) 49. Dzikir adalah pangkal syukur. Orang yang tidak berdzikir adalah orang yang tidak bersyukur kepada Allah. Dzikir dan syukur adalah paduan kebahagiaan dan kejayaan. Allah swt menghimpun antara dzikir dan syukur dalam firman-Nya yang artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada- Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku" (Al- Baqarah:152) 50. Termasuk dzikir kepada Allah; melaksanakan
perintah-Nya,
menjauhi larangan- Nya, dan melak
sanakan hukum-
hukum-Nya

Keutamaan majelis zikir

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari
majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba- hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan,
membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka- Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah
melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari- Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah
mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim No.4854)

Minggu, 30 Januari 2011

KUFUR

Barangsiapa mendatangi seorang dukun, lalu dia membenarkan apa yang dikatakannya, berarti dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.'' ( diriwayatkan oleh Al Bazzar, dengan beberapa penguatnya, hadits ini hasan dan diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan oleh Al Albani : lihat Shahihul Jaami' ( no. 5939 ). )

Menjaga Tauhid

Mendatangi
tukang sihir, dukun, para
normal, orang pintar, atau apapun namanya yang
berprofesi seperti mereka,
yang mengaku mengetahui
hal yang ghaib. Kita tidak
boleh mendatangi, bertanya,
apalagi membenarkan mereka. Hal ini dapat merusak
tauhid kita, merusak Laa
ilaaha illallah kita. Termasuk
juga ilmu nujum yang
menggunakan perbintangan
yang sekarang ini dinamakan astrologi. Demikian pula
Zodiak-zodiak seperti: leo,
pisces, aries, dan sebagainya;
yang hal ini marak di koran,
majalah, ataupun di televisi.
Semua ini adalah dilarang. Merasa bernasib sial karena
suatu hal juga dilarang. Hal ini
dalam bahasa dien (agama)
dinamakan sebagai thiyarah.
Merasa sial kalau mendengar
suara burung tertentu, sehingga membatalkan
rencananya. Apabila
menabrak kucing ketika
berkendaraan sudah pasti
akan merasa sial (misalnya
kecelakaan).Takut mengadakan perkawinan
pada bulan Muharram (Suro),
tidak boleh bepergian pada
hari Sabtu karena hari
tersebut hari sial, dan hal-hal
lainnya yang semacam dengan ini. Semuanya ini
adalah batil. Tidak ada
perhitungan bulan atau hari
baik, semua hari adalah baik.
Termasuk perbuatan merusak
tauhid ada

sumber: perpustakaan-islam.com

Sabtu, 29 Januari 2011

FAEDAH & MANFAAT DZIKIR

Dari beberapa artikel yg saya baca,menyebutkan faedah dzikir diantaranya adalah:
.Mentralisir energi negatif
di dalam diri.
· Kedamaian hati.
· Keselamatan/perlindungan diri.
· Kemudahan/kelancaran hidup
· Peningkatan ketakwaan. Berikut beberapa catatan tentang manfaat dari setiap dari setiap ayat/surat yang dzikirkan.
1. A'uudzu billaahi minasy- syaithoonir-rojiim. (ta'awudz) . Manfaat utama : menghadirkan energi perlindungan dan kedamaian hati.
2. Astaghfirullaahal 'azhiim aladzii laa ilaaha illaahuwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (istighfar). Manfaat utama : untuk ketenangan hidup dan membersihkan diri dari energi negatif.
3. Allahu Akbar (Takbir). Manfaat utama : menghadirkan energi untuk kekuatan/ power fisik.
4. QS. Al Fatihah. Manfaat utama : menghadirkan energi untuk pembuka pintu rejeki.
5. QS. Al Ikhlas. Manfaat utama : menghadirkan energi untuk kelancaran/kemudahan menjalani hidup, penyembuhan penyakit medis, meningkatkan rasa berserah diri kepada Allah.
6. QS. An Naas. Manfaat utama : menghadirkan energi untuk perlindungan yang bersifat non fisik.
7. Ayat Qursy (Al Baqarah, QS.2 : 255). Manfaat utama : menghadirkan energi untuk kekuatan mempengaruhi/ kewibawaan.
8. Waqulja 'al haqqu wa zahaqol baathilu, innal baathila kaana zahuu qoo. (Al Isroo , QS.17: 81). Manfaat utama : menghadirkan energi untuk pembersihan kebathilan dalam diri dan kekuatan/power fisik.
9. Salamun qaulam mir rabbir rahiim (Yaa Siin, QS 36: 58). Manfaat utama : menghadirkan energi untuk kontrol diri.
10. Subhaanallah, walhamdulillaah, wa laa illaaha illaallaahu wallaahu akbar (Kalimat Tasbih). Manfaat utama : menghadirkan energi untuk penyembuhan penyakit medis dan non medis.
11. Laa illaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzalimiin (Al Anbiya, QS 21: 87) . Manfaat utama : menghadirkan energi pembersihan dari energi negatif karena kesalahan- kesalahan sikap hidup.
Sumber: indospiritual.com

Senin, 24 Januari 2011

Dzikir

“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi
orang yang mengucapkan la
ilah illallah (tiada sesembahan
yang berhak selain Allah)
dengan ikhlas dari hatinya dan
mengharapkan (pahala melihat) wajah Allah. ”

Minggu, 16 Januari 2011

Menjaga Allah

Menjaga Alloh adalah dengan cara menjaga hak-hakNya. Hak-hak Alloh ada dua macam, yaitu hak-hak yang wajib dan hak-hak yang sunnah. Dengan menunaikan kewajiban, dan memelihara sunnah berarti telah menjaga Alloh. Menjaga Alloh dalam batasan yang wajib yaitu menegakan tauhid, dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Lebih dari itu adalah sunnah.
Manusia berbeda-beda derajatnya dalam menjaga Alloh. Penjagaan Alloh Penjagaan Alloh terhadap manusia terwujud dalam dua bentuk, yaitu:
1. Menjaga urusan dunianya, dalam bentuk menyehatkan badanya, melapangkan rezekinya, menjaga anak dan istrinya, dan lain-lain.
2. Menjaga urusan agamanya. Poin ini lebih penting dan lebih bernilai dari pada poin sebelumnya. Bentuk penjagaannya berupa: hatinya bersih dari kotoran syubhat, senantiasa terikat dengan Alloh, penuh rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertaubat kepada-Nya, dan anggota badanya terbebas dari memperturutkan hawa
nafsu. Melalaikan menjaga Alloh dapat berakibat hilangnya penjagaan Alloh terhadap dirinya.