Kamis, 24 Februari 2011

Hadist Mengenai Dzikir

Muslim meriwayatkan dari
Abu Hurairah Radiallahu ’anhu, ia berkata: “Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
‘Mengucapkan Subhaanalloh, al-hamdu lillaah, laa ilaaha
illallooh, dan Allahu akbar
lebih aku cintai daripada dunia
seisinya. ” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radiallahu ’anhu, ia berkata: “Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: ‘Dua kalimat yang ringan
diucapkan dalam lisan, namun
berat dalam mizan dan disukai
Ar-Rahman adalah
subhanalloohi wa bihamdih
(Mahasuci Allah lagi Maha Terpuji) dan
subhaanalloohil’azhim (Mahasuci Allah lagi Maha
Agung). ’” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu
Ayyub Al-Anshari
Radiallahu ’anhu, dari Nabi Salallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: “Barang siapa yang membaca: ‘Laa ilaaha illallohu wahdahuulaa syariika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu
wa huwa ‘alaa kulli syai ’in qodiir’(Tiada ilah kecuali Allah semata; tiada sekutu bagi-
Nya; bagi-Nyalah segala
kekuasaan dan segala pujian.
Dia Maha Berkuasa atas segal
sesuatu) sebanyak 10 kali,
maka seolah dia telah memerdekakan empat orang
budak dari keturunan Isma ’il.” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radiallahu ’anhu bahwa Rasulullah Salallahu
‘alaihi wassalam bersabda: “Barang siapa yang membaca: ‘Laa ilaaha illallohu wahdahuulaa syariika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu
wa huwa ‘alaa kulli syai ’in qodiir’ (Tiada ilah kecuali Allah semata; tiada sekutu bagi-
Nya; bagi-Nyalah segala
kekuasaan dan segala pujian.
Dia Maha Berkuasa atas segal
sesuatu) dalam sehari
sebanyak 100 kali, dia akan mendapatkan pahala seperti
memerdekakan 10 orang
budak, dituliskan untuknya
100 kebaikan, dihapus 100
kesalahannya, sepanjang hari
itu dia dipelihara dari gangguan setan sampai tiba
sore hari, dan tak ada
seorangpun yang membawa
amalan lebih utama
daripadanya, kecuali orang
yang membacanya lebih banyak lagi. ” Beliau juga bersabda: “Barang siapa yang membaca: ‘Subhanallohi wabihamdih ’ dalam sehari sebanyak 100kali, maka dosa-
dosanya akan dihapus meski
sebanyak buih dilautan. ” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Abu Musa
Radiallahu ’anhu bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepadanya: “Ucapkanlah: ‘Laa haula wa laa quwwata illaa billaah. ’ (Tiada daya untuk emnjauhi maksiat
dan tiada kekuatan untuk
berbuat taat, kecuali dengan
pertolongan Allah) sebab
ucapan ini termasuk harta
simpanan surga.” Muslim meriwayatkan dari
Abu Malik Al-Asy ’ary Radiallahu ’anhu, ia berkata: “Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: ‘Bersuci adalah bagian dari iman;
ucapan hamdalah akan
memenuhi mizan; ucapan
tasbih dan hamdalah
memenuhi ruang yang ada
diantara langit dan bumi. ” Bukhari-Muslim
meriwayatkan dari Ibnu
‘Abbas Radiallahu ’anhu bahwa kala tertimpa
kesusahan, biasanya
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam mengucapkan: “Laa ilaaha illalloohul ‘azhiimul haliim, laa ilaaha illalloohu
robbus samaawaati wa robbul
ardhi robbul ‘arsyil kariim. ” (Tiada ilah kecuali Allah Yang Maha Agung lagi
Maha Penyantun; tiada ilah
kecuali Allah, Rabb ‘Arsy yang Agung; tiada ilah kecuali
Allah, Rabb langit dan bumi,
Rabb ‘Arsy yang Agung.)

Dzikir Hati

Dzikir terbagi ke dalam dua
macam: Dziikir hati dan dzikir
lisan. Masing-masing
keduanya mempunyai
pijakan dalil dari Al-Quran dan
Sunnah. Berdzikir dengan lisan bisa dilakukan dengan
melafalkan huruf perhuruf
secara lantang (bersuara).
Karenanya,d zikir jenis ini
tidak mudah untuk
dipraktekkan dalam setiap saat. Sebab pada saat
melakukan jual beli di pasar
dan yang sejenisnya sama
sekali akan mengganggu
seorang yang sedang
berdzikir. Dengan demikian, otomatis lisannya akan
berhenti berdzikir. Berbeda halnya dengan dzikir
hati, yaitu berdzikir dengan
mengkonsentrasikan diri pada
suatu makna (di dalam hati)
yang tidak tersusun dari
rangkaian huruf dan suara. Karenanya, seorang yang
sedang berdzikir jenis ini tidak
akan terganggu oleh apa pun
juga.
Berdzikirlah mengingat Allah
dengan hatimu tanpa bersuara Tanpa diketahui oleh orang
lain dan tanpa ada lafal dan
ucapan yang dikeluarkan
Dzkir jenis ini adalah cara
berdzikir yang paling utama
Jenis d zikir ini banyak diamalkan oleh para tokoh
Oleh karena itulah, para
pembesar Tarekat
Naqsyabandiyyah lebih
memilihd zikir hati. Juga
karena hati merrupakan tempat pengawasan Allah,
tempat bersemayamnya
iman, tempat bersumbernya
rahasia, dan tempat
bertenggernya cahaya. Hati
yang baik akan mengakibatkan jasad
seluruhnya menjadi baik.
Begitu juga hati yang buruk
akan berdampak menjadikan
jasad menjadi buruk. Ini
seperti yang telah dipaparkan oleh Rasulullah Saw..
Karenanya, seorang hamba
tidak dikatakan mukmin, jika
hatinya tidak terpaut pada
apa yang harus diimaninya.
Begitu pula ibadah yang menjadi tujuan tidak akan sah
jika tidak menyertainya
dengan niat (di dalam hatinya)
. Para imam sepakat bahwa
semua pekerjaan yang
dilakukan oleh anggota tubuh tidak akan diterima kecuali
dengan peranan hati. Hati
sendiri dapat berperan
(mampu berjalan sendiri)
tanpa dituntun oleh anggota
tubuh lainnya. Jika hati sudah tidak berperan lagi, maka
keimanan seseorang tidak
akan diterima. Ini disebabkan
karena iman merupakan sikap
pembenaran apa yang diimani
oleh hatinya dengan tulus. Allah Swt. berfirman, Mereka
itulah orang-orang yang Allah
telah menanamkan keimanan
dalam hati mereka (QS Al-
Mujâdilah [58]: 22). Dan firman-
Nya, Mereka itulah orang- orang yang telah diuji hati
mereka oleh Allah untuk
bertakwa (QS Al-Hujurât [49]:
3). Firman-Nya pula, Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu
dalam hatimu (QS Al-A ‘râf [7]: 20). Yakni, berdzikir di dalam
hatimu. Ini berdasarkan
firman Allah, Dan mereka
mengatakan pada diri mereka
sendiri, “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa
yang kita katakan itu ?” (QS Al-Mujâdilah [58]: 8). Allah
Swt. berfirman pula,
Berdoalah kepada Tuhanmu
dengan berendah diri dan
suara yang lembut (QS Al-
A‘râf [7]: 55). Dari ‘Âisyah r.a., beliau berkata bahwa Nabi Saw.
pernah bersabda, “Zikir (dengan tak bersuara) lebih
unggul daripada dzikir
(dengan bersuara) selisih tujuh
puluh kali lipat. Jika tiba
saatnya hari kiamat, maka
Allah akan mengembalikan semua perhitungan amal
makhluk-makhluk-Nya sesuai
amalnya. Para malaikat
pencatat amal datang dengan
membawa tulisan-tulisan
mereka. Allah berkata pada mereka, ‘Lihatlah apakah ada amalan yang masih tersisa
pada hamba-Ku ini ?’ Para malaikat itu menjawab, ‘Kami tidak meninggalkan sedikit
pun amalan yang kami
ketahui kecuali kami
mencatat dan menulisnya. ’ Allah lalu berkata lagi (pada
hamba-Nya itu), ‘Kamu mempenyuai amal kebaikan
yang hanya Aku yang
mengetahuinya. Aku akan
membalas amal kebaikanmu
itu. Kebaikanmu itu berupa
zikir dengan sembunyi (tak bersuara).” (HR Al-Baihaqî). Dalam beberapa kitab yang
memuat kompilasi hadis sahih,
Nabi Saw bersabda, “Allah Swt berfirman, ‘Aku ini (bertindak) sesuai dengan
prasangka hamba-Ku pada-Ku.
Aku selalu bersamanya jika ia
mengingat-Ku. Apabila ia
mengingat-Ku di dalam
hatinya, maka Aku pun menyebutnya sendiri. Jika dia
mengingat-Ku di tengah-
tengah orang banyak, maka
Aku akan menyebutnya di
tengah-tengah orang banyak
yang lebih mulia daripada orang banyak saat ia
mengingat-Ku. ” (HR Al- Bukhârî dan ahli hadis lainnya)
.
Abû ‘Awânah dan Ibnu Hibbân meriwayatkan dalam
masing-masing kitab
kumpulan hadis sahih mereka,
juga Al-Baihaqî sebuah hadis
berikut, “Sebaik-baik zikir adalah zikir dengan samar
(khafî) dan sebaik-baik rezeki
adalah rezeki yang
mencukupi. ” Nabi Saw. juga bersabda, “Zikir yang tidak terdengar oleh malaikat
pencacat amal (maksudnya
zikir khafî) mengungguli atas
zikir yang dapat didengar oleh
mereka (zikir jahrî) sebanyak
tujuh puluh kali lipat. ”

Jumat, 04 Februari 2011

Praktek Dzikir melalui Meditasi

Pada dasarnya kegiatan meditasi adalah usaha untuk memfokuskan hati dan fikiran pada satu kondisi. Cobalah meditasi dengan memfokuskan hati dan fikiran pada Asma ’ulhusna. Ambil sikap duduk yang nyaman, boleh bersila duduk santai dikursi atau sikap duduk awal latihan Satria Nusantara. Lakukan pernapasan segitiga dengan pola tarik perlahan, tahan , hembuskan perlahan kemudian kembali pada langkah semula. Tarik napas perlahan lahan sambil mengucapkan kalimat Asma ’ulhusna misalnya ya Rohman,ya Malik , ya Jabbar ….dst. didalam hati. Tahan napas sambil tetap mengucapkan kalimat Asma ’ulhusna tersebut. Hembuskan napas sambil membaca “La haula walaa kuwwata illa billahi ” atau do ’a yang lain.”kemudian kembali kepada langkah pertama demikian seterusnya. Lakukan kegiatan ini setiap selesai sholat , pada malam hari atau waktu lainnya yang santai. Jika anda rutin tiap hari
melakukan kegiatan ini pada akhirnya kalimat Asma ’ulhusna akan terekam dalam fikiran bawah sadar anda. Jika sudah demikian hati
dan fikiran anda akan cenderung menyebut asma’ulhusna dimanapun anda berada. Asmaulhusna ya Malik, Ya Aziz, Ya Jabbar akan muncul dikala anda menghadapi persoalan yang pelik, ancaman, kecemasan , dan lain sebagainya , otomatis anda akan berzikir dalam setiap masalah yang anda hadapi.

Iringilah Harimu Dengan Senantiasa Berdzikir

Sungguh menarik jika kita mampu berzikir pada Allah terus menerus ketika berdiri, duduk dan berbaring. Sayang sedikit sekali diantara kita yang mampu melakukan kegiatan tersebut. Hati dan fikiran kita terlalu sibuk dengan masalah kehidupan dunia. Pekerjaan rutin, masalah sehari hari, bisnis, rapat , jadwal dan target yang harus diselesaikan , semua itu memenuhi ruang hati dan fikiran kita, tidak memberi kita kesempatan untuk berzikir dan mengingat Allah sedikitpun.
Mengapa semua itu terjadi?? ….Karena sebagian kita telah memisahkan kegiatan sehari hari dengan zikir mengingat Allah. Jangan pisahkan kegiatan rutin dengan kegiatan mengingat Allah , jadikan mengingat Allah menyatu dengan kegiatan rutin anda, niscaya anda akan memiliki kemampuan untuk berzikir terus menerus. Jadikan kesibukan bisnis , berbagai jadwal dan target pekerjaan anda , problem dan berbagai masalah yang anda hadapi sehari hari menyatu dengan mengingat Allah. Komunikasikan seluruh kegiatan harian anda dengan Allah , berarti anda sudah berzikir. Namun anda tidak akan mampu melakukannya tanpa latihan, anda harus melatih hati dan fikiran anda untuk mensinkronkan kegiatan zikir mengingat Allah dengan kegiatan harian anda. Sediakan waktu beberapa menit setiap hari untuk berlatih, jika sudah terbiasa secara otomatis hati dan fikiran anda akan selalu berzikir sambil menyelesaikan kegiatan sehari hari. Kegiatan harian anda akan menyatu dengan kegiatan zikir mengingat Allah.